Minggu, 05 Maret 2017

SEJARAH RADEN MAS PANJI TILAR NEGARA
DESA LENDANG NANGKA KECAMATAN MASBAGIK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NTB

Keberadaan situs-situs sejarah yang sangat diyakini sebagai situs peninggalan Raden Mas Panji Tilar Negara berupa Makam beliau dan kerabat, lokasi tempat tinggal beliau yang hingga saat ini masih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan “PURI”, dan benda-benda peninggalan yang masih terawat dan diyakini oleh masyarakat, tidak lepas dari sejarah hidup Raden Mas Panji Tilar Negara.
Jauh sebelum Raden Mas Panji Tilar Negara memilih desa Lendang Nangka sebagai tempat untuk menetap, tersebut rangkaian perjalanan panjang yang telah beliau lewati. Perjalanan sebagai putra mahkota kerajaan Selaparang, diasingkan dan menetap di Kerajaan Alas Sumbawa, kembali ke Lombok dan mendirikan kedatuan Langko, hingga perjalanan terakhir beliau di desa Lendang Nangka.
Perjalanan panjang Raden Mas Panji Tilar Negara diawali oleh konplik internal kerajaan Selaparang. Pada waktu itu, usia beliau baru 10 tahun. Perhatian ayahanda beliau Prabu Panji Anom yang sangat berlebihan kepada salah seorang selir, menyebabkan perhatian Prabu Panji Anom kepada rakyat dan istri-istri yang lain juga permaisuri menjadi sangat kurang. Hal inilah yang membuat Raden Mas Panji Tilar Negara sangat kesal dan marah. Tetapi, beliau tidak mampu berbuat apapun.
Dalam kemelut internal kerajaan pada masa itu, terjadi  insiden kecil yang secara tidak sengaja telah menyebabkan kematian selir kesayangan ayahanda Prabu Anom. Raden Mas Panji Tilar Negara yang pada saat itu masih sangat beliau menjadi tertuduh penyebab kematian selir raja. Dan oleh raja, beliau diperintahkan untuk dihukum mati. Guna menghindari hukuman mati tersebut, karena pertimbangan bahwa Raden Mas Panji adalah putra mahkota, kesalahannya tidak jeleas karena hanya kecelakaan saja, dan usia beliau juga masih sangat belia, maka Patih Mangkubumi dan Panglima Rauh Lang Sejagad berinisiatif untuk menitipkan Raden Mas Panji Tilar Negara pada Sultan Seran. Maka sejak saat itu, beliau dibesarkan oleh Sultan seran.
Sepeninggal ayahanda Prabu Anom, para petinggi Selaparang menemui Sultan Seran untuk meminta Raden Mas Panji kembali, tetapi Sultan Seran tidak mengizinkan dengan alasan akan menjadikan beliau sebagai penerus kesultanan Seran. Hampir terjadi pertempuran antra pasukan Selaparang dengan kesultanan seran, tapi oleh Raden Mas Panji pertempuran tersebut dapat didamaikan. Melihat gelagat kemungkinan besar Raden Mas Panji Tilar Negara akan meninggalkan Kesultanan Seran dan kembali ke Selaparang, maka Sultan Seran segera menikahkan beliau dengan putri satu-satunya  yaitu Putri Ayu Kencana Dewi.
Raden Mas Panji meninggalkan Kesultanan Seran 1 bulan setelah menikah dengan izin untuk menengok Selaparang. Tetapi, di tengah laut beliau memutuskan untuk memutar arah ke selatan dan berlabuh di Labuhan Haji.itulah asal penamaan Labuhan Haji. Disana beliau menetap hampir 1 tahun lamanya. Hingga Sultan seran datang menjemput beliau bersama istri dan putra beliau. Putra beliau ini yang kemudian dikenal dengan nama Raden Mas Untalan dan selanjutnya menjadi Sultan seran menggantikan kakeknya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, mengetahui Raden Mas Panji berada di Perigi (Labuhan Haji), para petinggi kerajaan Selaparangpun datang menjemput beliau. Tapi lagi-lagi beliau memutuskan untuk tidak kembali ke Selaparang seperti halnya tidak kembali ke Seran sumbawa(jok samawa endek ke yak ulek-jok selaparang endek ke yak ulek). Dan karena keputusan itu, beliau meminta supaya adik beliau Raden Mas Pakel yang dinobatkan menjadi raja.
Guna memberikan ruang yang luas kepada Raden Mas Pakel dalam menjalankan tugas negara, beliau bersama istri, Patih dan Panglima Rauh Lang sejagat juga pasukannya, memilih untuk menetap diperbatasan Kerajaan Selaparang. Tempat ini kemudian dikenal dengan sebutan Kedatuan Langko yang berbatasan dengan Kerajaan Pejanggik di sebelah barat dan Kedatuan Parwe (Sakra) disebelah selatan.
Berkembangnya kedatuan langko menyebabkan kekesalan kerajaan Pejanggik dan Perwe. Konspirasi kedua kerajaan ini menyebabkan terjadinya perang Langko. Perang Langko mengakibatkan Raden Mas Panji bersama istri, putranya Raden Mas Kraeng Kerta Wijaya, petinggi kedatuan Langko dan sekitar 40 orang sisa pasukan meninggalkan Langko dan bergerak menuju ke arah timur hingga sampai di daerah SONGAK. Selama tinggal di Songak, beliau tinggal di kediaman Muntar. Beliau (Muntar) masih merupakan keluarga dekat RM. Panji/sepupu Prb. Anom. Setelah beberapa lama beliau tinggal di Songak, beliau selanjutnya melanjutkan perjalan ke wilayah Tanaq Maiq (sebelah selatan Masbagik). Beberapa lama disana, atas permintaan masyarakat masbagik, beliau pindah ke wilayah Presak (sebelah utara Masbagik). Akan tetapi, tidak lama beliau disana, beliau putuskan untuk pindah ke wilayah Tojang (1 km dari pusat desa Lendang Nangka), dan dari Tojang beliau kemudian terakhir pindah dan menetap di desa Lendang Nangka yakni puri dalem selaparang.
berikut foto-foto rumah dan makam raden mas panji tilar negara

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPB2hguojmRzxbqVAcuSRtJ8ugLdZ9YMtnLaVgT8HBKlvfsHZlNYE4drM7XKqxFeGWDU9CGtg2F3s37irZAyHYPrXsTYUwrUx1ZLC4qBfTTjmbm56v2NLS6LnaNV3T1b-VgU7b7H5ao_jN/s320/DSCN3049.JPG


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirrX7lu6TA6K6odquu0FdPsLPulnU4s2r4XqgXbEaJoYPa-1KPzenM7hQv-y0Y896tW-xe6Wf-zk5BJ_1bSTR0jjdCXmNw_QsNy11YBlevD4VNs35MEqNPznArPGNFqS4hEpC8t3Ezqkvv/s320/DSCN3053.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVkFdI0DvLjNnoibPb398DyeBlcPwXdnl7Rbk_ZFofey1VkDhDsbWee9p6wxhAb1v78jkNhUDJYOzu9zu7pHi29etjZzrWMR3E7HnI_UcIrhmRZsVpFJB_zbf_aWUKbgFMy3-I5p0AXNI4/s320/DSCN3054.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFKK1LWyUyg8G905H30pIElVMNbIR_u2JBAX2E_jwF-E3tKazYfxhBBsEMGBO8AR818ULf9nRhnY_PgrFX4S8Q1BjzGR_WpLF1p7urT4baj44OkCUvrY_mMIMym7nmMGzKeJSEcSO9Z026/s320/DSCN3055.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRYiUjzxckcvAAN2rdB0r3oVJThnUhEGoQ8XAkJ2O1Z5gc97dcnvF_eB-Sg33fXUkuxKH1WRUIEUqso-_sVP54FkZrxaOrzUk6Wi7Vk1TEmyYkDD9TYB4c9hx0Ov5CXdKF9XLMEzXnhapY/s320/DSCN3056.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUW5iD5MMuNA3JlvwhiVVHvPu_cHKbgmrC_K-chGHB-xpM7kMUobIijXL4GdIggDBCCp81jTkyhFymJsbeqhBBAEG3Pq2ckyZNR8z0cXRwKQf_7Qsi2U3RZfNSyThw0nkfTMR2vJtBCg_C/s320/DSCN3059.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6frKb8vkcTRNYs1aw6kZXr6PZgMqgVryE-p2-2LU4wVxnK4WX8LlWF15JM7IHly6DegpEUXV_gSlXdGWb70PRtdbEDv_UyLed16yQcvUoAP7azHPTuyEcJpGyIfCAwFViJDa6R3zYP-8h/s320/DSCN3060.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-WwFtL37yOfdRxfJs6ujsWXjPGb_E5qs5k5KV5z1KCWVntoJ_6AktKCd4T68vH-uSCj9o9_9N3ZS6URdxtpI7jZOQNFfGPka3mmiERw0emcpjjLgREKx2XpVmhBDUZ4tEt54_70O7TWc3/s320/DSCN3065.JPG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlf3BZSSmAFWLLy30n0z0zQzMnxZLgdcEaaLUodAgL8bIkcoprDTXrugmILuBvqn3pfRWZPfTitz42ARIOguXlayTZkiJESgKhYfDqNCaRG9VzQOnO4DnVwSueLis_Rmci2qKsfuwPZsAK/s320/WP_20150114_005.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQVlY9yi2xeYQ1voqJJ-F8NgDenucY3TuwJx07EtlLDasGrK8t5hZJrW1kXaws_6ix388000P16tCaI1PAFStHbnq7cS-nXFkmw0Uthf6OnRjvrHMu5hvIBVRRf6hrS-2rsiP5R2fX9uEp/s320/WP_20150115_011.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyKmV4JdzaefwUW-VYxOHowc6HgsrZVNOrWtmivCDpl-Mql-8s9w-CIoEPESMeFjsLS1AjbavbkDgrompi4i-zJnfJeNG1oZzCLJY0sJgrBWpKPZ9AuFNrESGtLsuLOb3Xt4yPpzWq4keH/s320/WP_20150123_002.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5XX86HAF2zutw3NAnsaia88D4DMn3sjWTSHctZCivXyMcEn6jO2fNFgxF671MY94NmOrRF3hBcTgC_mfkGyYrG24HQwhaE4BKnG2hg0NMqXLoARILH1Iyynbb704Fw3XRHbRyMlTmUsD_/s320/562-4377a81be725ad0013dadd1b5a08bf84.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgw3xCvDF7X7MsyCEdLsgBaMDEoM-AKoaH1MUp0fSzYQYiIQ_BKwgXSL0KSpUcdUGRQXOf8bhbFAqNnTZnhbCey9ReXVTBWPvPQibnG1oOnnMQQEFUMCkRrfJ50hhsKyLJ2y3gr76jlmA8K/s320/WP_20150120_014.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlNIoIFs6FI8NVcEoGh4SjzwG2Qj2lOHGkq8Bo7O9MjxsQgMfVhF5D0CxDX45TDWJMVRV54BF0QKhRYbdavgofVG_pftn33yLlMBS0TxKw7yIYryBkHIzpbyhui33fDIpCZfyWfToS3ct6/s320/Plakat+revisi2.png
peresmian rumah
peradaban selaparang
oleh balai arkeologi bali
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNhkS_5uMwf4KyNcYYhc-et27cbUbBVajR1PMqfFmqfoGE_u-qSp3Do5Qom9l9BacxJBNjD7GlRG-AOq8bZOEn7VnAb_LKokHhL3gb9ieWATQf_lFE12bCav1RufjrRr-HgPJhoPfs9TN1/s320/20160926_112144.jpg